Jumat, 30 November 2012

Garis Diagonal Dalam Fotografi


Garis Diagonal Dalam Fotografi

Komposisi Fotografi - Garis diagonal pada umumnya bisa berperan baik dalam memandu mata para penikmat foto dalam sebuah gambar. Garis-garis tersebut bisa menciptakanPoint of Interest karena mereka bersinggungan dengan garis lain dan memberikan kedalaman gambar melalui sebuah prespektif. Garis-garis tersebut juga bisa menambahkansense of action pada sebuah gambar dan juga tampilan yang dinamis. Sobat layak untuk mempertimbangkan bagaimana ketika akan menggunakan garis diagonal guna menuntun mata penikmat foto ke sebuah subyek atau Point of Interest.

Diagonals
Photo By: Debbie Stanger

Hasil dari sebuah penilitian tentang bagaimana cara seseorang melihat gambar mengungkapkan bahwa kebanyakan dari mereka secara alami akan melihat gambar dari arah kiri ke kanan, jadi sebuah garis diagonal yang bermula dari sisi kiri bawah dan bergerak ke arah kanan atas gambar bisa sangat membantu komposisi foto kalian.









Sobat tentu tidak ingin memecah atau membagi foto kalian menjadi Dua bagian dengan menggunakan sebuah garis diagonal kaku dari sudut bawah ke sudut atas, akan jauh lebih baik jika kalian menggunakan pola atau kurva diantara bentuk-bentuk yang ada di dalam frame.

Buatlah garis diagonal tersebut 'off center' atau tidak terpusat di tengah dan menuju ke sisi sudut yang lain daripada menggunakan garis diagonal yang berawal dari sudut kiri menuju ke sudut kanan atas.

SALIDA DE EMERGENCIA / EMERGENCY EXIT
Photo By: lcrf
Patut diingat bahwa sekelompok garis diagonal yang menuntun ke arah berbeda dan bersebrangan satu dengan yang lain bisa menambah 'sense of action' pada foto kalian, tetapi jika kalian menempatkan garis diagonal terlalu banyak bisa membuat kekacauan serta kebingungan para penikmat foto kita.

Sama seperti pada garis horisontal serta vertikal, bahwa garis diagonal yang terulang pada sebuah foto bisa menciptakan pola yang efektif dan bisa menjadi sebuah focal point atau Point of Interest dari foto tersebut. Sawah yang baru saja dibajak atau gundukan pasir pantai mungkin bisa menjadi contoh aplikasi dari garis diagonal dalam fotografi.

Garis Vertikal Dalam Fotografi


Garis Vertikal Dalam Fotografi

Komposisi Fotografi - Garis vertikal dalam fotografi bisa memiliki pesan tersendiri jika digunakan dengan benar. Garis vertikal bisa dikatakan memiliki kemampuan untuk bercerita perihal sense atau suasana hati yang berbeda dalam sebuah frame foto, mulai dari kekuatan serta kekuasaan sampai ke pertumbuhan. Coba Sobat melihat pada gedung pencakar langit yang kokoh membelah langit biru, atau sebuah pohon yang tumbuh dari tahun ke tahun.

Vertical Lines

Photo By: phillj10

Seperti pada garis horisontal pada sebuah foto yang ditekankan dengan pemotretan denganposisi kamera yang horisontal pula, garis vertikal pun berlaku 'aturan' yang sama. Cobalah sobat untuk memotret sebuah garis vertikal dengan format vertikal pula (cara memegang kamera portrait atau framing vertikal), dengan cara ini, maka secara tidak sadar kalian bisa memperpanjang subyek vertikal dengan penekanan pada tinggi garis tersebut.









Sobat sesekali bisa mencoba untuk melanggar 'aturan' tersebut dengan melakukan framing horisontal pada garis-garis vertikal, dengan demikian akan memberikan arti bahwa foto kalian terkesan tidak dapat menampungnya. Hal tersebut cukup efektif pada garis vertikal yang tebal dan kuat.

Satu hal yang pentung untuk diingat adalah selalu mencoba agar garis vertikal tetap sejajar seiringan dengan sisi gambar, tetapi hal ini tidak akan selalu memungkinkan jika kalian memotret pada obyek yang meruncing di bagian atas. Rule of Thirds bisa diberlakukan ketika memotret garis vertikal, terutama ketika kalian memotret garis vertikal yang memiliki karakter yang sangat kuat. Penempatan garis tepat ditengah-tengah foto tentu secara otomatis akan membagi foto kalian menjadi separuh dan terkesan akan terpotong. Garis vertikal bisa memberikan dampak yang dramatis atau malah membuat foto kalian tampak terbagi.

Perhatikan pola pengulangan garis vertikal dalam foto kalian, karena mereka bisa menghasilkan dampak yang luar biasa, terutama jika mereka memiliki kontras dengan bentuk subyek yang lain atau garis dengan arah yang berbeda.

Garis Horisontal Dalam Fotografi


Garis Horisontal Dalam Fotografi

Komposisi Fotografi - Garis horisontal memiliki peran tersendiri dalam dunia fotografi. Sobat mungkin pernah ada yang mendengar ketika berbagi foto pada orang lain, dan mendapat satu masukan: "Wah horison-nya agak sedikit miring nih..", jadi mengapa kalian harus memperhatikan horison pada saat memotret? Apakah itu sudah menjadi sebuah aturan dalam melakukan komposisi? Cobalah kembali melihat ulang foto-foto yang sudah kalian ambil, apakah banyak foto yang tampak seperti dibawah ini:



Kita semua sepertinya sering melihat atau bahkan memotret seperti gambar angsa diatas. Kesalahan jelas terlihat, dan tentu kalian tahu apa yang harus diperbaiki. Daratan atau pinggiran sungai terlihat miring bukan? dan tidak mungkin sebuah tepian atau daratan itu berkondisi miring pada kondisi nyatanya.










Si fotografer mungkin sepertinya memang kurang mempertimbangkan garis horison yang ada pada background dan hanya memprioritaskan pada memotret angsa sebagai Focal Point. Kesalahan dasar ini sering sekali terjadi pada seorang fotografer, bahkan pada seorang fotografer profesional. Sobat terkadang mungkin ingin melakukan sedikit eksperimen terhadap bagaimana cara memegang kamera, atau mencoba beberapa angle baru dan sengaja menempatkan garis horison miring. Tidak ada masalah sebenarnya dengan horison miring, kecuali akan menyebabkan penikmat foto sedikit merasa pusing, atau bahkan malah memiringkan kepala ketika melihat foto-foto kalian.

Lalu bagaimana cara menjaga garis horison tetapi lurus?

Cara paling sederhana dalam mendapatkan garis horison yang luruns adalah dengan mensejajarkan pada bagian atas atau bawah view finder kalian. Tepian frame pada view finder atau layar LCD harap diingat, adalah juga merupakan tepian gambar yang akan kalian hasilkan. Jadikan tepian sebagai acuan apakah horison foto yang akan kalian ambil miring atau tidak.

Kamera digital sekarang ini sudah banyak yang memiliki penanda dalam view finder (biasanya berupa persegi atau titik-titik fokus), dan itu akan bisa membantu kalian dalam menyelaraskan horison kalian di dalam frame.

Beberapa kamera digital juga sudah dilengkapi dengan fitur 'Rule of Thirds', yang berbentuk grid di dalam LCD atau view finder, gunanya tentu untuk sobat menempatkan Focal Point, tetapi mereka juga bisa sangat membantu sebagai pemandu lurusnya garis horison.

Cara terakhir yang bisa sobat lakukan adalah dengan perangkat lunak seperti Photoshop, GIMP dan lain sebagainya. Software tersebut pasti memiliki fitur Rotate Image bukan? jadi kalian masih bisa menyelamatkan foto-foto kalian terdahulu dan berbagi foto tersebut di Twitter @InFotografi atau Facebook FanPage InFotografi kan? :)

Memanfaatkan Garis Dalam Fotografi


Memanfaatkan Garis Dalam Fotografi

Komposisi Fotografi - Fotografi adalah tentang pengambilan keputusan, sama halnya dengan bagaimana kita menentukan komposisi sebuah foto. Ketika mempertimbangkan tentang komposisi dari sebuah gambar yang akan kita ambil, alangkah lebih baiknya jika kita memperhatikan atau mencari keberadaan garis. Keberadaan garis dalam sebuah foto bisa menjadi elemen yang sangat kuat, dengan sedikit latihan maka garis bisa menghadirkan dampak dinamis terhadap foto-foto yang kita ambil. Garis bisa membangkitkan mood dan menuntun serta memandu mata para penikmat foto.

Upstairs


Ada tiga tipe garis, yaitu 'Horisontal', 'Vertikal' serta 'Diagonal'. Setiap garis tersebut memiliki efek tersendiri terhadap sebuah foto dan sebisa mungkin hadirkan garis-garis tersebut dalam frame foto kalian. Mempelajari bagaimana menggunakan garis dalam fotografi tidak semudah membalikkan telapak tangan, akan membutuhkan waktu serta latihan agar bisa menempatkan garis-garis tersebut dengan benar.









Seperti yang pernah kami kemukakan dalam artikel-artikel sebelumnya, bahwa ketika kalian akan memotret tanyakan pada diri sendiri: Garis mana yang ada dihadapan kalian, dan bagaimana kalian bisa menggunakannya dalam foto kalian ketimbang berpikir bagaimana menghilangkan garis-garis tersebut. Tanyakan juga pada diri kalian apakah garis tersebut membentuk sebuah pola yang menarik, dan bisa digunakan sebagai Point of Interest?

Komposisi Fotografi - Framing


Komposisi Fotografi - Framing


Komposisi Fotografi - Kita dirumah mungkin sering membingkai foto dalam sebuah frame dan memajangnya di tembok atau diatas meja. Pigura atau bingkai yang bagus bisa menarik perhatian seseorang dan melihat ke dalam foto kita. Pembingkaian tidak hanya sebatas dengan menggunakan pigura, ada satu tipe lagi framing yang bisa Sobat lakukan pada saat memotret, dan bisa dikatakan sama efektifnya dengan framing cara tradisional.

Framed Nature..
Framing merupakan teknik bagaimana mengarahkan perhatian seseorang kepada subyek foto dengan membatasi elemen-elemen foto yang lain menggunakan sesuatu yang mengelilingi elemen Focal Point. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan framing yaitu:










  1. Memberikan konteks pada foto, karena framing akan memberikan kesan sebuah pembatasan dan pemahaman terhadap lingkungkan yang Sobat potret.
  2. Memberikan kedalaman pada foto, karena framing biasanya akan menempatkan sesuatu benda atau obyek pada foreground yang bisa memberikan dimensi pada foto.
  3. Menuntun mata menuju ke Focal Point, karena framing berarti menutup ruang kosong dan memaksa mata menuju ke arah Point of Interest yang kita pilih.
  4. Menggugah rasa keingin tahuan Seseorang, terkadang ketertarikan pada apa yang tidak terlihat bisa jadi sama besarnya dengan apa yang terlihat. Penggunaan framing yang tepat bisa membuat penikmat foto berpikir, bahkan berimajinasi apa yang ada di belakang frame tersebut.
Framing untuk sebuah foto bisa diaplikasikan dengan beragam bentuk serta ukuran, termasuk memotret melalui cabang-cabang pohon, jendela, terowongan, jembatan atau pintu. Framing tidak harus menutupi sekeliling Focal Point, bisa jadi hanya satu atau dua sisi pada foto. Tanyakan pada diri Sobat, apakah dengan framing yang akan kalian ambil bisa menonjolkan focal point atau malah sebaliknya? Terkadang aplikasi framing yang salah bisa menjadi sebuah pengalih perhatian bagi sebuah foto.

framed
Pertimbangkan juga apakah framing yang akan diaplikasikan terfokus atau tidak, dalam beberapa kasus frame yang blur bisa membangkitkan mood serta kedalaman pada sebuah foto (gunakan Aperture lebar). Frame yang terfokus dengan baik bisa membantu menambahkan konteks dalam foto (gunakan aperture kecil/sempit).

Komposisi Fotografi


Aturan Komposisi Fotografi


Komposisi Fotografi - Seorang yang baru saja terjun ke dunia fotografi tentu tidak pernah mempertimbangkan untuk belajar tentang komposisi fotografi. Mereka kebanyakan komposisi hanya berlaku bagi seorang pelukis. Kenapa? coba sobat bayangkan saja, tentu tidak mungkin bukan menanyakan pada seseorang yang sedang berlari mengejar Bis kota, "Maaf bisakah Anda berposisi disini? Saya lagi mencoba mengaplikasikan Rule of Thirds!" lalu dimana letak poin komposisi dalam fotografi? Bagi Fotografer pemula yang tidak menghiraukan komposisi fotografi akan berakhir pada banyaknya stock foto dalam hard disk mereka dan foto-foto itu pasti tanpa pertimbangan, tidak peduli apakah obyek foto tersebut bergerak atau diam.

Running to Publics


Sobat termasuk kategori diatas dalam belajar fotografi? dan belum mempertimbangkan perihal komposisi? maka berikut ini adalah beberapa aturan yang layak untuk dilakukan untuk memulai memasukkan komposisi dalam setiap jepretan kalian. Aturan secara alami memang dibuat untuk dilanggar, tetapi Sobat tidak bisa melanggarnya sebelum kalian menguasai aturan-aturan tersebut.









Rule of Thirds - Infotografi sempat mengulas dalam artikel sebelumnya, dan kami percaya aturan ini sudah banyak diketahui oleh fotografer di dunia. Kamera DSLr bahkan kebanyakan sudah dilengkapi dengan visual grid dalam viewfinder. Aturan ini menyatakan bahwa untuk membuat sebuah gambar yang menarik, fokuskan Focal Point di salah satu garis atau titik di sepertiga bagian frame. Sebagai contoh tempatkan horizon sebuah foto landscape pada sepertiga bawah dan jangan tepat di tengah-tengah frame, sebuah pohon yang ada di sebuah tempat terbuka hendaknya tempatkan  sejajar dengan salah satu dari dua garis vertikal.

Rule of Thirds

Rule of Odds - atau dalam bahasa kita adalah aturan ganjil. Aturan ini menyatakan bahwa sebuah gambar akan tampak lebih menarik secara visual ketika subyek berjumlah ganjil, sebagai contoh jika Sobat memotret di sebuah tempat dan ada lebih dari satu orang, maka jangan memotret 2 orang, ambil foto 3, 5, atau 7 orang dalam kelompok. Sobat mungkin akan merasa geli ketika mendengar aturan ini bukan? Tentu aturan ini kurang berlaku ketika memotret sebuah acara pernikahan atau foto keluarga dengan jumlah genap, tetapi gunakan aturan sebisa mungkin ketika tidak memotret 'real life' atau sebuah event (still life, kelompok orang, bunga dan lain-lain). Penelitan menunjukkan bahwa seseorang akan lebih mudah dan nyaman ketika melihat gambar dengan subyek yang berjumlah ganjil.

yearning

Rule of Space - Aturan ruang kosong ini erat hubungannya dengan Rule of Thirds. Rule of Space biasanya sudah ada dalam otak kita, dan kita tidak sadar sejatinya itu adalah sebuah aturan dasar komposisi fotografi. Aturan ini menyatakan bahwa untuk menggambarkan sebuah pergerakan, konteks serta ruang yang lebih besar maka Sobat perlu memasukkan ruang kosong yang bebas dari 'clutter' atau pemecah perhatian. Sebagai contoh, jika sobat memotret seorang yang sedang berlari, maka berikan ruang kosong untuk tujuan lari, jangan memberikan ruang kosong di belakang pelari karena tidak membantu penikmat foto untuk melihat kedepan arah pelari. Contoh lainnya adalah ketika memotret wanita yang sedang tertawa, maka berikan ruang kearah dimana dia tertawa. Hal ini akan mengakibatkan penikmat foto kita berpikir apa yang sedang dituju oleh pelari atau apa yang sedang ditertawakan oleh wanita tersebut. Ini adalah alasan kenapa Rule of Space erat kaitannya dengan Rule of Thirds, ketika memberikan ruang kosong pada frame, maka akan otomatis juga akan mengaplikasikan Rule of Thirds.


View Point - Dalam dunia fotografi aturan ini juga dikenal dengan POV atau Point of View, dan ini adalah aturan paling dasar dari komposisi fotografi. Sangat sederhana dan mudah diaplikasikan semudah menekan tombol shutter. Sobat adalah penikmat foto, Mata sobat adalah mata mereka, jika Sobat memotret seekor kucing pada eye level yang sama, penikmat foto kalian juga akan melihat pada eye level yang sama dengan kucing tersebut (memberikan kesan kesetaraan), jika Sobat memotret kucing dari bawah, maka penikmat foto akan melihat kucing dari bawah juga (memberikan kesan dominasi) dan jika Sobat memotret kucing dari atas, maka kalian berarti menyampaikan perasaan superioritas dari penikmat foto terhadap kucing tersebut.

5 Tips Mengasah Kemampuan Bisnis Fotografi


5 Tips Mengasah Kemampuan Bisnis Fotografi


Tips Fotografi – Menjadi fotografer profesional merupakan hal yang sangat bagus sekali, tetapi tanyakan pada diri Anda mengapa ingin melakukannya. Hal ini tidak se-glamor seperti yang Anda lihat. Bisakah Anda tetap menjaga passion atau gairah terhadap seni fotografi disaat memotret seseorang dengan menggunakan visi orang lain? Siapkah Anda mengambil apapun job atau pekerjaaan yang datang dan menyelesaikannya? Apakah Anda mampu untuk bekerja dengan permintaan dari seseorang klien yang bersifat komersial atau sebuah pemotretan acara pernikahan? Anda akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan pasar Anda sediri serta menjadi spesialisasi terhadap satu genre fotografi dimana Anda merasa enjoy disana.

Business Cards

Menjadi fotografer profesional merupakan pengukuran terhadap kemampuan, sebaiknya Anda berpikir ulang. Banyak sekali fotografer amatir diluar sana yang jauh lebih bagus kemampuannya dibandingkan fotografer profesional. Salah satu yang dimiliki oleh fotografer amatir dan juga sering hilang dari fotografer profesional adalah passion atau gairah. Mengubah hobi fotografi menjadi sebuah profesi atau pekerjaan seringkali akan membunuh gairah Anda secara cepat. Beberapa tulisan yang pernah saya baca di internet menjelaskan bahwa: Anda harus tetap membuat proyek-proyek pribadi guna menjaga gairah itu terus hidup di dalam diri Anda. Anda siap untuk menjalankan bisnis terlebih dahulu dan menjadi fotografer kemudian? saya harap itu akan berhasil. Strategi pemasaran pasti akan merampas sebagian besar waktu Anda, terutama di tahun-tahun pertama, bersiaplah akan hal tersebut.










Tidak ada yang salah ketika anda tetap bekerja normal di suatu perusahaan serta tetap menjaga fotografi sebagai gairah tersendiri di hari libur. Sebenarnya jika Anda berniat untuk naik ke level fotografi profesional setidaknya Anda harus tetap bekerja untuk sementara waktu sampai Anda mengetahui secara pasti bahwa Anda mampu menjalankan sisi bisnis fotografi dan pastinya mampu untuk menanggung biaya untuk itu. Beberapa orang mampu untuk bertahan hidup sebagai seorang fotografer profesional dan juga tetap menjaga gairah di dunia fotografi seiring dengan berkembangnya bisnis. Hal tersebut tentu sangat mungkin untuk dilakukan, dan jika hal itu yang ingin Anda lakukan, maka lakukanlah! Anda tidak pernah tahu jika tidak mencobanya.

Kemampuan bisnis juga merupakan sebuah bakat. Beberapa fotografer hebat juga memiliki kemampuan berbisnis, tetapi tidaklah banyak. Hal ini seperti membicarakan tentang topik otak kiri melawan otak kanan. Anda mungkin mengenal beberapa fotografer amatir dengan foto yang bisa dikatakan biasa-biasa saja tetapi bisa sukses menjual karya-karya ataupun jasanya. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari kemampuan berbisnis seseorang.

Kebanyakan orang ingin mendapatkan satu ketika menyewa seorang fotografer, yaitu kemampuan fotografi, bisnis serta kemampuan orang-orang Anda. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika mimpi Anda adalah merubah gairah atau passion ke dalam sebuah bisnis, maka Anda jangan sampai menyerah dengan mudah hanya karena kurang memahami bagaimana cara berbisnis.

Carilah pertolongan dari orang-orang yang ahli. carilah mentor di wilayah Anda atau bisa juga secara online, banyak sekali layanan yang menawarkan konsultasi bisnis secara gratis, workshop, seminar yang bisa Anda gunakan sebagai template untuk memulai bisnis Anda.
Mungkin rekan atau kerabat Anda mengenal seseorang yang bisa membantu Anda pada sisi bisnis. Tidak ada yang salah untuk menjadi seniman dan menyerahkan urusan bisnis kepada orang lain, jika Anda memang memiliki kemampuan yang cukup, mereka tidak akan ragu untuk bekerja sama.
Sewalah seorang agen jika Anda memang lemah dalam hal menjual tetapi memiliki portofolio yang kuat. Seorang agen bekerja berdasarkan komisi dengan memasarkan pekerjaan Anda, sehingga Anda bisa berkonsentrasi penuh pada apa yang menjadi keahlian Anda.

Ingatlah bahwa klien yang paling penting adalah pelanggan Anda yang terdahulu. Perlakukan mereka dengan benar dan mereka akan menjadi penghubung ke orang-orang yang lain. Anda sebisa mungkin untuk mendapatkan referensi dari pelanggan secara tertulis, dan juga halaman testimonial di halaman website. Kekuatan dari mulut ke mulut adalah strategi pemasaran yang paling baik.

Jika Anda membenci menagih seseorang atau bersinggungan langsung dengan keuangan, tidak ada salahnya Anda menyewa seorang akuntan setidaknya satu jam setiap minggu, atau Anda bisa menggunakan jasa layanan keuangan online. Anda memulai tetapi tidak bisa membiayainya? Pertimbangkan untuk bertukar layanan. Akuntan juga butuh seorang fotografer. Pendelegasian beberapa pekerjaan kepada orang lain yang lebih ahli mungkin adalah cara yang terbaik. Anda akan memiliki waktu lebih untuk mendalami apa yang Anda kuasai, mencintai dunia fotografi dan kamera.

Perlukah Upgrade Perangkat Fotografi?


Perlukah Upgrade Perangkat Fotografi?


Teknik Fotografi - Sering kali Anda mendengar pertanyaan dari seorang fotografer yang menanyakan kamera apa yang cocok untuk dipakai agar mereka menjadi fotografer yang lebih baik. Berhentilah menanyakan hal tersebut! gunakan apa yang Anda miliki sekarang, pergilah mencari lokasi pemotretan dimanapun itu, dan memotretlah! Terkadang banyak orang berpikir bahwa kamera yang mahal akan menyebabkan gambar itu terkesan sangat profesional, dan pemikiran seperti itu akan menghalangi Anda tumbuh menjadi fotografer yang handal.

little by little ...


Tidak bisa dipungkiri bahwa kita semua suka menggunakan kamera bagus dan bahkan mungkin menggunakan lensa Canon Seri L seperti fotografer kebanyakan sekarang. Camera serta lensa baru yang berharga mahal tidak menciptakan gambar yang bagus, Anda lah yang menciptakannya! Bagaimana dengan perangkat lunak image-processing? Photoshop, Lightroom atau Aperture tidak akan merubah sebuah foto jelek menjadi berkualitas, tetapi pastinya perangkat lunak tersebut membantu foto yang bagus menjadi lebih berkualitas.










Pembelian kamera baru tidak akan membuat Anda menjadi seorang fotografer yang lebih baik, tetapi yang pasti itu hanya akan menjadikan Anda sebagai pemilik kamera keluaran baru. Untuk menjadi fotografer yang baik, belajarlah untuk melihat hal-hal dengan sudut pandang seorang fotografer dan berusahalah tetap menjaga keoriginal-an Anda, dan berusaha menciptakan style fotografi Anda sendiri. Keluarlah ke tempat-tempat outdoor dan lakukan banyak aktifitas sreet-photography. Buatlah semacam proyek fotografi harian atau bahkan mingguan. Buatlah goal bagi diri Anda sendiri, dan yang paling penting adalah keluarlah dari zona fotografi nyaman! potret! potret!

Jika Anda sudah melakukan hal diatas dan hasil fotografi Anda sudah tidak mengalami peningkatan, maka belilah peralatan aksesoris. Jika hasil fotografi Anda meningkat, dan Anda merasa sudah terbatasi serta memiliki anggaran lebih, maka mungkin sudah saatnya berinvestasi untuk membeli bodi kamera atau sebuah lensa yang baru.

Kebanyakan fotografer yang memahami hal ini memiliki dan menggunakan peralatan fotografi yang mendasar, dan meskipun mereka telah menjadi fotografer profesional, mereka tetap menggunakan peralatan yang sama untuk sementara waktu, bahkan kejadian yang mungkin dirasa lucu adalah klien memiliki kamera yang lebih bagus dari apa yang digunakan fotografer-fotografer tersebut. Lakukan upgrade peralatan secara bertahap seiring dengan bertambahnya klien, dan tentunya Anda memang benar-benar mampu untuk membayarnya, dan sebisa mungkin jangan terlibat dengan hutang!

Peningkatan kemampuan fotografi adalah orientasi dan tujuan pertama Anda. Memang benar bahwa teknologi kamera yang lebih advanced, mutakhir serta mahal bisa meningkatkan hasil pekerjaan Anda, tetapi lakukan jika Anda telah menguasai bagaimana memotret dengan baik menggunakan peralatan fotografi Anda yang Anda miliki sekarang. Setiap hari ada banyak sekali foto-foto berkualitas yang beredar di internet dan hanya di ambil menggunakan kamera handphone atau iPhone. Banyak juga foto yang berkualitas buruk yang dihasilkan oleh kamera mahal.
Family Portrait

Coba Anda sering berkunjung ke forum-forum fotografi atau komunitas yang ada di kota Anda, ketika mereka menemukan dan menikmati sebuah foto yang menurut mereka bagus, pertanyaan yang terlontar adalah bukan “Foto yang bagus! kamera apa gerangan yang digunakan?”. Pertanyaan yang sering keluar adalah “Siapa yang mengambil foto ini?”. Setelah melihat sebuah konser piano yang indah, tidak ada satupun orang yang pernah bertanya tentang merek piano yang dipakai. Penonton yang ada lebih tergerak dengan permainan dari pianist dibandingkan peralatan piano yang digunakan, dan itu adalah fakta!. Sadarilah, bahwa hampir semua legenda fotografer di dunia ini menciptakan hasil karya mereka dengan menggunakan peralatan dasar fotografi, tetapi mereka memiliki satu persamaan: mahakarya mereka dibuat lewat passion atau gairah serta visi. Inspirasi bisa di dapatkan dimana saja, online, buku fotografi, serta dari hasil karya fotografer lain. Carilah inspirasi, tetapi jangan pernah sekalipun berpikir untuk menjiplak hasil karya mereka! Bangunlah style fotografi Anda sendiri. Style atau gaya fotografi datang seiring dengan visi, kemampuan teknis serta pengalaman. Perkembangan memang membutuhkan waktu. Kamera baru hanya akan membuat diri Anda lebih keren di mata orang lain, tetapi tidak mengantarkan Anda ke stye fotografi yang orisinil.

Keterbatasan merupakan tantangan yang bisa Anda lakukan sebagai sarana meningkatkan teknis fotografi, sebagai contoh: jika Anda sekarang memiliki 8 lensa yang berbeda, cukup bawa satu lensa dalam sesi hunting. Satu lensa tersebut akan membantu anda bagaimana melihat dunia luar dengan cara yang baru. Mungkin saat ini Anda hanya memiliki sebuah kamera DSLR dan lensa 50mm f/1.8, maka jangan ragu! buatlah beberapa foto berkualitas hanya dengan perangkat tersebut. Hal tersebut untuk kedepannya akan meningkatkan nilai seni pada foto-foto Anda. Kamera kita hanya sebagai alat, boleh saja kita terobsesi pada perangkat kamera baru, kita semua melakukan perbaikan, tetapi berhentilah mengeluh dan selalu berharap seri terbaru dari Nikon atau Canon. keluar lah ke jalanan dan gunakan apa yang Anda punya. Itu yang akan membuat Anda menjadi fotografer yang lebih baik.

Memotret Beach-Photography


Tips Memotret Beach-Photography

Teknik Fotografi - Bergembiralah Sobat-sobat yang memiliki pantai indah di kota atau daerah kalian. Kebanyakan orang selalu menganggap pantai memiliki daya tarik tersendiri untuk melepas penat, berekreasi bersama keluarga, atau bahkan sebagai tempat jogging. Alasan utama tentu karena pemandangan alam yang memikat, warna biru yang mencerminkan kebebasan, dan cahaya yang menarik perhatian. Kami yakin, ketika mencari tempat hunting pasti tebersit di benak sobat untuk mempertimbangkan pantai sebagai tempat tujuan. Pantai selalu menawarkan peluang fotografi yang bagus, tetapi sama dengan tempat-tempat hunting lainnya, pantai juga memiliki tingkat kesulitan serta tantangan tersendiri bagi seorang fotografer. Cahaya yang kuat bisa saja merusak kamera, itu juga salah satu alasan kenapa ada filter UV bukan? 

Con le pinne, fucile ed occhiali (With fins, rifle and goggles), Edoardo Vianello, 1962.



Salah satu pertimbangan yang cukup penting dalam memotret di area pantai tentu saja adalah cuaca. Kita hidup di daerah tropis, dimana ada Dua cuaca yang terkadang tidak menentu. Tentu Sobat tidak ingin memotret saat hujan kan? Sayang tuh kamera, kecuali jika Sobat sudah mempertimbangkan sebuah konsep serta dilengkapi dengan peralatan anti air dan anti badai. Berikut ini adalah 10 tips fotografi yang bisa kalian pertimbangkan untuk mendapatkan hasil foto yang bagus ketika memotret di pantai:









  1. Menentukan Focal Point - Beberapa teman fotografer pernah mengutarakan, jika mereka jarang sekali bahkan cenderung tidak pernah membawa kamera ketika mengunjungi pantai, hanya karena mereka beranggapan bahwa semua pantai itu sama, tidak ada yang bisa menarik perhatian. Maaf sebelumnya, tapi itu menurut saya terdengar sangat menyedihkan. Pantai selalu menjadi tempat yang penuh dengan peluang foto menarik bagi Saya, itu karena mata serta point-a-view yang berbeda, cobalah untuk melihat dengan point-a-view yang berbeda, fotografi bukan hanya sekedar memotret apa yang orang lihat, tetapi fotografi adalah tentang menciptakan sebuah foto. Sebuah contoh: Ketika kebanyakan orang datang kepantai dengan memandang serta memotret ke luasnya laut serta langit biru, Saya malah tertarik untuk pergi ke pinggiran pantai dan melihat apa yang ada di dalam frame foto dari sudut tertentu. Salah satu masalah pada fotografi landscape pantai adalah biasanya mereka memotret sebuah pemandangan indah tanpa adanya Point-of-Interest (PoI) dan bisa dipastikan, foto itu akan terkesan membosankan. Carilah Point-of-Interest atau Focal-Point ketika memotret, hal tersebut akan memberikan 'pandangan' bagi penikmat foto Kalian. Pola di atas pasir yang disebabkan oleh ombak, jejak kaki, ombak yang menerpa batu karang, menara suar bisa menjadi pilihan yang bisa digunakan sebagai Focal Point. Alangkah baiknya lagi jika Sobat bisa memasukkan unsur cerita di dalam frame, seperti sepatu yang terdampar di tepian pantai, istana pasir, terkadang foto-foto seperti itu bisa membawa cerita tersendiri bagi liburan pantai kalian Sob. 
  2. Pentingnya Timing - Pagi dan senja hari bisa memberikan peluang terbaik untuk memotret di daerah pantai. Pantai masih sepi pengunjung pada saat pagi hari dan bagusnya lagi, Sobat akan mendapatkan sudut matahari dengan sinar yang bisa menghasilkan efek bayangan serta warna yang menarik, terutama pada saat sore hari atau senja, dimana langit bisa menampakkan sesuatu yang terkesan hangat dan bewarna keemasan. 
  3. Perhatikan Horizon - Horizon yang miring merupakan masalah yang sering ditemui ketika memotret di daerah pantai, seperti yang kita ketahui pantai memiliki ruang terbuka luas serta horizon yang tidak terputus. Berilah perhatian lebih terhadap horizon agar tetap lurus pada frame foto, selain itu pertimbangkan juga menempatkan horizon tidak bertempat di tengah-tengah framer, itu akan memberikan kesan foto yang terbagi dua bagian. Lebih jelasya di lain kesempatan Kita akan membahas tentang komposisi dan Rule-of-Third. 
  4. Datang ke Pantai Ketika Orang Menghindarinya - Timing lain dimana pantai akan terasa lebih indah adalah hari-hari tertentu dimana orang-orang sedang menghindari pantai ketika ada isu tentang cuaca buruk. Badai lautan, awan yang gelap serta mengkhawatirkan dan dramatis serta angin yang menerpa pepohonan dan daun beterbangan akan lebih membuat atmosfer serta suasana lebih menarik untuk dipotret. Tetapi perlu diingat, keselamatan Sobat diatas segalanya, tetap waspada dan berhati-hati.
  5. Exposure Bracketing - Salah satu tantangan ketika memotret ketika musim kemarau di area pantai adalah cahaya yang terlampau terang dan  kamera tidak mau untuk under-expose ketika memotret dengan mode Auto. Mode Manual bisa Sobat gunakan jika kamera digital mendukung fitur ini. Mode manual layak untuk dicoba ketika memotret di pantai dengan cahaya yang terlampau terang. Bereksperimen-lah dengan menggunakan level exposure yang berbeda. Sobat akan mendapatkan hasil terbaik ketika kamera mengekspose foto dan kemudian melakukan over expose sebanyak Satu atau Dua stop, tetapi tentu saja ini sangat tergantung situasi yang ada. Landscape dengan cahaya terlampau terang terkadang cukup rumit, terutama jika Sobat mendapati tempat dengan intensitas cahaya yang jauh berbeda, ada teduh karena bayangan, serta yang cerah. 
  6. Spot Metering - Sobat bisa mengatasi masalah yang terjadi diatas dengan menggunakan Spot Metering, tentu saja jika kamera digital mendukung fitur metering ini. Spot Metering merupakan sebuah fitur yang dimiliki kamera dimana Kita bisa menginstruksikan area foto mana yang bisa terekspose dengan baik. Hal ini akan sangat berguna ketika memotret pada cahaya yang terang dan Sobat juga ingin mendapatkan ekspose di area yang teduh (Area yang lain akan over eksposure) tetapi paling tidak subyek utama akan terekspose dengan baik. Hal ini juga bisa efektif terutama ketika memotret orang, dimana Anda harus menjauhkan wajah dari cahaya matahari langsung, mempertimbangkan bayangan wajah, serta mata silau terkena matahari. 
  7. Fill Flash - Bayangan pada wajah (sering kali terbentuk karena topi, kacamata, hidung) selalu terjadi ketika memotret orang dalam bentuk portrait di area pantai yang terang. Nyalakan flash dan gunakan ketika memotret pada kondisi ini, dan Sobat akan mendapatkan bayangan menghilang serta subyek sebenarnya terekspose dengan baik. Teknik fotografi ini dirasa penting ketika mengambil gambar di area terang, Sobat akan mendapati sejenis foto silhoute jika tidak memotret tanpa menggunakan flash. Lakukan eksperimen jika kamera didukung dengan pengaturan level atau kekuatan cahaya flash, perlu diingat bahwa power berlebih pada flash akan mengakibatkan subyek terlihat washed-out. Mundurlah beberapa langkah, jika Subyek tampak terlalu terang (over-exposed) dan Sobat tidak bisa menurunkan kekuatan flash, dan gunakan zoom untuk mendapatkan framing yang lebih ketat, teknik ini bisa menurunkan dampak flash bagi foto. 
  8. Filter UV - Filter ini berguna bagi pemilik kamera DSLR ketika memotret di area pantai. Pertama adalah sebagai pelindung lensa, tetapi mereka juga bisa memfilter atau menyaring cahaya sinar ultraviolet. Filter bisa mengurangi efek atmosfir seperti kabut kebiruan, memang dampak visual tidak terlalu terasa tetapi toh filter ini biasanya merupakan bonus ketika kita membeli kamera DSLR baru. 
  9. Filter Polarizer - Salah satu aksesoris lensa DSLR yang paling berguna adalah dengan menambahkan filter polarizer ke kamera digital. Filter ini menyaring cahaya yang terpolarisasi, ini berarti meningkatkan kontras dan mengurangi reflekis yang dihasilkan subyek foto. Subyek yang paling jelas terlihat dampaknya adalah pada langit biru, dimana warna langit akan lebih biru ke hampir gelap. Dampak yang lain adalah pada air laut, dampaknya akan sedikit bervariasi. Untuk lebih jelasnya cobalah untuk bereksperimen menggunakan filter ini, dan kalian pasti akan terkagum-kagum dengan hasil foto tersebut. 
  10. Black and White - Satu teknik fotografi yang sering kita lihat dalam foto pantai akhir-akhir ini (dan juga yang lain) adalah dengan melakukan sedikit sentuhan post produksi dengan mengkonversi foto ke dalam hitam putih. Ada sesuatu tetang foto hitam putih, yang pastinya bisa merubah "mood" dan perasaan ketika memandang foto tersebut. Hal ini bisa menjadi cara yang cukup bagus ketika mengangkat suasana foto pantai yang tumpul atau overcast dengan menanggalkan warna menjadi hitam putih.

Bagaimana Menciptakan Foto Siluet


Bagaimana Menciptakan Foto Siluet


Teknik Fotografi - Pada artikel-artikel terdahulu, biasanya Kami selalu menganjurkan penggunaan flash pada saat memotret berlawanan dengan cahaya matahari guna memberikan cahaya yang cukup serta mengangkat struktur obyek foto, tetapi ada saat dimana membuat obyek foto tanpa detail sama sekali dan terlihat seperti hanya garis dengan latar belakang terang, dengan kata lain memotret siluet. Siluet merupakan suatu cara terbaik dalam menghasilkan foto yang mengandung drama, misteri, emosi, dan suasana pada penikmat foto Anda, dan seringkali menjadi foto yang paling menonjol dalam album foto karena kombinasi kesederhanaan, dan cerita yang disampaikan. Banyak fotografer yang menyukai foto siluet, karena foto itu tidak menggambarkan foto yang jelas tetapi hanya menggambarkan semacam imajinasi.
DSC_3603 f

Tips atau strategi dasar untuk mendapatkan foto siluet adalah dengan menempatkan subyek atau bentuk yang ingin di "black-out" di depan sebuah sumber cahaya dan kemudian paksa kamera mengatur eksposure berdasarkan pada bagian terang / background bukan pada subyek utama foto. Dengan melakuan teknik fotografi diatas, akan menyebabkan subyek under-exposed (sangat gelap dan hitam).









Ada banyak sekali deskripsi teknik yang ada tentang bagaimana membuat foto siluet yang benar, tetapi cobalah baca ulasan dibawah ini tentang beberapa langkah awal untuk mendapatkan foto siluet. Pada dasarnya apa yang coba di ulas adalah bagaimana membuat kamera berpikir bahwa bagian yang paling terang adalah Point-of-Interest yang Anda inginkan.

  1. Pilihlah obyek yang kuat - Hampir semua obyek bisa dipergunakan sebagai foto siluet, tetapi beberapa lebih baik dari lainnya. Pilihlah obyek yang berkarakter kuat serta bentuknya mudah dikenali, itu akan membuat lebih menarik dalam bentuk dua dimensi dan membuat orang yang melihat foto lebih lama mendalami foto siluet Anda. Foto siluet tidak bisa menggambarkan warna, tekstur, dan tone subyek foto Anda, jadi bentuk memang harus menjadi ciri khas obyek.
  2. Matikan Flash - Mode pengaturan kamera otomatis pasti akan mengacaukan foto siluet yang akan Anda buat. Kamera dengan otomatis akan menambahkan flash pada obyek yang gelap dan tidak terkena cahaya. Rubah setting kamera ke manual, atau matikan flash Anda untuk mendapatkan foto siluet yang bagus (tetapi ada juga beberapa foto siluet yang menggunakan flash). 
  3. Pastikan cahaya dengan benar - Pada saat mengatur cahaya bagi subyek, Anda harus melupakan banyak sekali ilmu yang telah dipelajari di dunia fotografi umumnya, dan berpikirlah sedikit kebelakang. Dalam foto siluet Anda harus memastikan ada cukup cahaya bersinar di belakang obyek foto, dan bukan di depannya, dengan kata lain cahaya tersebut digunakan untuk menerangi bagian belakang obyek, dan bukan dari depan. Sebagai contoh foto siluet adalah menempatkan subyek foto di depan matahari terbit atau tenggelam, tetapi bisa juga Anda menggunakan sumber cahaya lain yang terang untuk mendapatkan foto siluet. 
  4. Framing - Lakukan framing pada jepretan Anda dengan menempatkannya di depan view yang menarik, tetapi dengan background yang terang. Background yang menarik bisa berupa langit tanpa awan yang cerah dengan pengaturan matahari. Posisikan cahaya paling terang di belakang subyek sehingga terkesan Anda sedang menyembunyikan sumber cahaya tersebut. 
  5. Buatlah bentuk siluet terpisah dan rapi - Jika terdapat lebih dari satu bentuk atau obyek di dalam gambar siluet yang ingin Anda tangkap, cobalah untuk memisahkan mereka, sebagai contoh: jika Anda ingin menangkap siluet sebuah pohon dan seorang anak kecil, maka jangan menempatkan anak kecil tersebut di depan pohon atau bahkan bersandar di bahwa pohon, hal ini akan menyatukan bayangan serta bentuk mereka dan berdampak penikmat foto akan sedikit kebingungan tentang bentuk apa itu sebenarnya. Ketika melakukan framing, mungkin Anda ingin memotret bentuk serta profil seseorang, untuk melakukan hal itu Anda harus lebih menonjolkan bentuk wajah mereka dari samping (hidung, mulut, mata) uraikan garis wajah mereka sehingga penikmat akan bisa mengenali wajah siapa yang Anda potret. 
  6. Mode Otomatis - Kamera kebanyakan sekarang ini memilki metering otomatis dimana mereka memiliki "sense" yang bagus untuk meng-ekspose sebuah foto sehingga semua elemen bisa terkena cahaya cukup. Permasalahannya adalah ketika kamera cukup pintar untuk melakukannya, maka pasti akan lebih memilih memberikan cahaya daripada membiarkan elemen tersebut "under-expose", dan Anda tidak akan mendapatkan foto siluet yang diinginkan, jadi Anda harus sedikit melakukan trik. Kamera kebanyakan bekerja dan mengukur tingkat eksposure secara otomatis pada saat tombol shutter ditekan setengah, dan itu berarti pada saat mencari auto fokus. Arahkan kamera pada titik paling terang pada gambar Anda dan kemudian tekan tomboh shutter separuh dan jangan lepaskan, kemudian rubah arah kamera kembali ke frame pada subyek foto Anda dan tekan tombol shutter sepenuhnya. Teknik foto siluet ini bisa bekerja pada kamera kebanyakan DSLR. Teknik ini bisa berarti menipu kamera Anda dengan pemikiran bahwa bagian paling terang pada gambar merupakan mid-tone jadi semua yang lebih gelap darinya akan dianggap sebagai bayangan gelap. Beberapa digital kamera juga memiliki pengaturan metering spot dan centered, gunakan pengaturan metering tersebut, dan itu akan membantu Anda dalam mengaplikasikan teknik diatas. 
  7. Mode Manual - Jika teknik dengan menggunakan mode otomatis tidak berhasil, dan kamera digital Anda mendukung fitur pengaturan eksposure secara manual atau exposure compensation, maka cobalah bereksperimen dengan fitur tersebut. Keindahan fotografi digital adalah Anda bisa melakukan eksperimen serta ujicoba pada sebuah bidang fotografi sampai mendapatkan hasil yang sempurna. Sebuah cara yang paling sederhana dengan menggunakan mode manual adalah memulai denganmelihat shutter-speed serta aperture yang disarankan oleh mode otomatis kamera. Jika pada auto mode subyek didapati terlalu terang dan Anda ingin lebih gelap, turunkan shutter speed sebanyak satu atau dua stop dan lihat bagaimana dampaknya. Anda juga bisa menggunakan teknik 'bracketing' untuk mendapatkan beberapa foto dengan tingkat exposure yang berbeda. 
  8. Focus - Pada kebanyakan kasus, Anda tentu ingin subyek yang disiluetkan adalah fokus dari keseluruhan foto, jika demikian maka teknik atau proses yang diuraikan pada nomor 4 akan menjadi sedikit kompleks dimana Anda mendapatkan siluet dengan mengarahkan kamera ke titik paling terang, dan kemudian mengarahkan ke subyek. fokus akan berada pada titik paling terang pertama kali kamera diarahkan. Untuk menyiasati hal ini Anda bisa menggunakan Dua strategi, pertama jika kamera Anda memiliki fokus manual cobalah menggunakan prefokus sebelum melakukan metering. Cara yang kedua adalah menggunakan aperture untuk memaksimalkan depth-of-field (semua elemen foto akan lebih terfokus). Aturlah pada aperture terkecil (bilangan besar) untuk meningkatkan depth-of-field, hal ini berarti Anda akan mendapatkan foreground dan background yang detil.

Family is a heaven in a heartless world


Tips foto siluet: Selain model foto siluet yang memiliki karakter subyek tajam serta bewarna hitam solid, pertimbangkan juga jenis siluet parsial, dimana detail subyek foto sedikit diangkat. Terkadang sedikit sentuhan cahaya pada subyek akan membuat hasil siluet sedikit memilik dimensi dan terasa nyata. Pergunakan teknik bracketing untuk mendapatkan siluet parsial ini.

Mengenal Shutter Speed Dalam Fotografi


Mengenal Shutter Speed Dalam Fotografi

Teknik Fotografi - Shutter speed merupakan salah satu elemen fotografi yang berada dalam "Exposure Triangle". Seperti yang telah Kami tekankan pada artikel-artikel sebelumnya, bahwa untuk mendalami "Exposure Triangle" alangkah baiknya jika sobat-sobat meninggalkan sejenak mode otomatis dan berpindah pengaturan ke mode manual. Ketiga elemen dari "Exposure Triangle" antara lain adalah ISO, Aperture serta Shutter Speed, sebelumnya kami telah mengulas sedikit tentang ISO, dan sekarang tiba waktunya untuk membahas apa sih Shutter Speed itu?

Shutter Speed Train ColourPop


APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN SHUTTER-SPEED?

Shutter speed bagi kebanyakan orang Indonesia diartikan secara bahasa sebagai kecepatan rana, yaitu berapa lamanya shutter terbuka. Pada era fotografi film shutter speed diartikan sebagai lamanya film di-expose ke obyek yang difoto, deskripsi ini sama dengan era fotografi digital dimana shutter speed merupakan lamanya sensor "melihat" subyek yang akan diambil gambarnya. Dibawah ini Kami mencoba untuk mengulas "Shutter Speed" ke dalam beberapa bagian. Semoga mudah dimengerti bagi Sobat-sobat yang baru mengenal dunia fotografi:









  • Shutter speed diukur dalam detik - atau pada kebanyakan kasus digunakan dalam sepersekian detik. Semakin besar penyebut atau pembagi, maka akan bertambah kecepatannya (contoh : 1/1000 jauh lebih cepat dibandingkan 1/30).
  • Jika Anda menggunakan Slow Shutter Speed (lebih rendah dari 1/60) anda akan membutuhkan sebuah tripod atau fitur-fitur seperti image-stabilization (kamera & lensa baru biasanya memiliki fitur ini)
  • Pengaturan Shutter speed yang tersedia di kamera Anda biasanya berupa kelipatan. Coba periksa pengaturan shutter speed pada kamera Anda, Anda mungkin akan melihat beberapa bilangan seperti - 1/500, 1/250, 1/125, 1/60, 1/15, 1/8, dan seterusnya. Kelipatan pada pengaturan Shutter mudah diingat, sama seperti prinsip aperture yang juga melipat gandakan (2x) jumlah cahaya yang masuk.
  • Beberapa kamera digital terdapat fitur yang memudahkan Anda untuk memotret dengan shutter speed yang sangat lambat. Tidak ada pembagian detik tetapi diukur dengan satuan detik yang bulat (contoh: 1 detik, 10 detik, 30 detik, dan lain-lain). Pengaturan ini digunakan pada kondisi ruang atau situasi yang sangat gelap, atau ketika Anda memang sengaja membuat efek ketika merekam pergerakan dari sebuah obyek. Beberapa kamera juga menyediakan fitur opsi memotret dengan 'B' (atau yang sering disebut dengan Bulb). Mode bulb memungkinkan seorang fotografer untuk tetap membuka shutter selama yang dia mau.
  • Ketika mempertimbangkan setting shutter yang akan dipergunakan untuk memotret, alangkah baiknya Anda menanyakan kepada diri Anda sendiri apakah obyek potret tersebut bergerak? dan bagaimanakah Anda ingin merekam pergerakan tersebut. Jika terdapat pergerakan di pada obyek foto, Anda harus memutuskan apakah akan membekukan pergerakan atau memberi efek pergerakan dengan blur.
  • Untuk membekukan atau 'freeze' pergerakan obyek pada sebuah foto, Anda sebaiknya memilih pengaturan shutter speed yang cepat dan untuk merekam pergerakan yang berbayang Anda baiknya memilih pengaturan dengan speed rendah. Kecepatan yang Anda pilih mungkin akan beragam tergantung dari kecepatan subyek ketika pemotretan serta bagaimana bayangan blur yang Anda inginkan.
  • Motion dari sebuah pergerakan tidak selalu jelek - Diantara fotografer pemula mungkin ada yang selalu memotret dengan menggunakan shutter speed dengan kecepatan tinggi, mereka terkadang tidak mengerti mengapa orang menyukai foto yang berbayang atau blur. Ada kalanya motion pergerakan itu akan tampak indah dan bagus, sebagai contoh ketika Anda memotret sebuah air terjun dan ingin menonjolkan seberapa cepat air itu mengalir, atau ketika Anda memotret sebuah balap mobil dan ingin memberikan nunsa kecepatan laju kendaraan, atau bisa juga ketika memotret bintang dan ingin memotret bagaimana bintang-bintang itu bergerak. Pada contoh-contoh penggunaan shutter speed diatas, Anda pasti akan membutuhkan sebuah tripod jika tidak maka kemungkinan besar hasil foto Anda akan rusak karena pergerakan kamera.
  • Focal Lenght & Shutter Speed - hal lain yang patut dipertimbangkan ketika mengambil keputusan tentang pemilihan pengaturan shutter speed adalah penggunaan focal length lensa. Focal length yang lebih panjang akan menyebabkan shake atau goncangan pada kamera anda, jadi untuk mengatasi hal itu pilihlah shutter speed lebih cepat (kecuali lensa Anda memiliki fitur image-stabilization). Prinsip dasar penggunaan focal-length pada lensa yang tidak memiliki fitur image-stabilization adalah memilih kecepatan rana (shutter speed) dengan pembagi yang lebih besar dari panjang focal length lensa, sebagai contoh Anda memiliki lensa 50mm dan menggunakan shutter speed 1/60 masih bisa, tetapi jika Anda menggunakan lensa 200mm setidaknya Anda harus memotret dengan menggunakan kecepatan shutter 1/250
Minature Cascade

PERAN SHUTTER SPEED DALAM EXPOSURE

Perlu diingat bahwa jika Anda hanya terlalu berkonsentrasi pada Shutter-speed dan tidak menghiraukan dua elemen lain dalam Exposure Triangle (aperture & ISO), percayalah itu bukan ide yang bagus. Ketika Anda merubah shutter speed, maka otomatis Anda harus merubah satu atau dua elemen tersebut sebagai kompensasinya. Sebagai contoh jika Anda mempercepat shutter-speed sebanyak satu stop (1/125 ke 1/250) itu berarti akan kehilangan setengah cahaya untuk masuk ke kamera, untuk menyeimbangkan hal tersebut, Anda butuh untuk meningkatkan juga aperture sebanyak 1 stop (f16 ke f11), alternatif lain adalah dengan memilih setting ISO yang lebih tinggi (contoh dari 100 ke 400).

Mengenal ISO Dalam Dunia Fotografi


Mengenal ISO Dalam Dunia Fotografi

APA ITU ISO?

Teknik Fotografi - Dalam fotografi tradisional atau film ISO atau ASA bisa diartikan sebagai seberapa sensitif-kah sebuah film terhadap cahaya. Parameter ISO diukur dengan menggunakan angka, mungkin Anda pernah melihat pada film tertera angka 100, 200, 400, 800, dan lain-lain. Semakin rendah angka atau jumlah ISO yang tertera berarti semakin rendah juga sensitifitas film dan lebih halus juga grain atau noise yang dihasilkan oleh film tersebut.

Sony NEX-5N ISO comparison


Dalam fotografi digital sekarang ini ISO mengukur sensitifitas dari sensor kamera. Prinsip yang digunakan sama dengan apa yang berlaku pada fotografi film, semakin rendah angka ISO maka semakin rendah juga tingkat ke-sensitifan kamera terhadap cahaya, dan semakin sedikit grain atau noise yang dihasilkan. Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan rana yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap, contoh: pada event olah raga indoor dan Anda ingin membekukan gerakan aksi para atlet, dan konsekuensinya adalah hasil jepretan yang memiliki noise. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari hasil pemotretan dengan menggunakan ISO 50, 100, 200 dan 400.

ISO 100 pada umumnya diterima sebagai ukuran ISO yang normal dan akan memberikan hasil yang memuaskan, sedikit noise atau grain. Kebanyakan orang lebih memilih untuk mengatur ISO pada kamera mereka dengan 'Auto Mode', dimana kamera akan menentukan pengaturan ISO yang tepat berdasarkan kondisi pada saat pemotretan (setting secara otomatis serendah yang kamera bisa) tetapi kebanyakan kamera juga memfasilitasi Anda untuk menentukan pengaturan ISO Anda sendiri.











 
Ketika Anda ingin memiliki kendali penuh terhadap kamera, dan lebih memilih pengaturan ISO secara manual, Anda akan menjumpai bahwa itu akan berpengaruh terhadap aperture serta shutter speed, dan pengaturan ketiga-nya harus diselaraskan untuk mendapatkan exposure yang tepat. Sebagai contoh, jika Anda berniat meninggikan ISO dari 100 ke 400 maka Anda akan mendapatkan shutter-speed yang lebih atau aperture yang lebih kecil.


Ketika memilih pengaturan ISO alangkah lebih baiknya menanyakan hal-hal dibawah ini pada diri Anda sendiri:
  1. Cahaya - Apakah subyek foto cukup cahaya?
  2. Grain - Apakah Anda memang menginginkan foto dengan sedikit grain atau foto rendah noise?
  3. Tripod - Apakah Anda sedang menggunakan tripod?
  4. Subyek gerak - Apakah subyek foto Anda bergerak atau diam?
Jika ternyata subyek foto cukup cahaya, Anda ingin sedikit noise, menggunakan tripod, dan subyek Anda juga diam, kami rekomendasikan Anda untuk menggunakan pengaturan ISO rendah. 

Jika Anda dalam kondisi kurang cahaya, dan memang menginginkan nuansa noise/grain, tidak menggunakan tripod, atau subyek foto bergerak, Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk meninggikan ISO yang berdampak pada kecepatan shutter yang lebih tetapi masih terexpose dengan baik. Konsekuensi dari meninggikan ISO ini tentu adalah hasil foto Anda akan lebih grain/noise

Berikut ini adalah contoh situasi-situasi yang mungkin membutuhkan ISO tinggi :
  1. Even olah raga indoor - subyek foto bergerak cepat dan Anda memiliki cahaya yang kurang
  2. Konser musik - kurang cahaya dan sering kali tidak boleh menggunakan flash
  3. Galeri seni, gereja, dan lain lain - Kebanyakan galeri memiliki peraturan yang melarang penggunaan flash, dan ruangan indoor bisa dipastikan kurang cahaya.
  4. Pesta ulang tahun - Penggunaan flash ketika klien yang berulang tahun sedang meniup lilin pasti akan merusak suasana bukan?
ISO merupakan aspek penting dalam fotografi digital dan untuk lebih memahaminya, Anda harus menguasai bagaimana melakukan pengaturannya pada kamera Anda. Lakukan percobaan atau eksperimen dengan memotret menggunakan pengaturan ISO yang berbeda, lihat bagaimana dampaknya terhadap foto-foto Anda.